Munir, bagi sebagian (besar) masyarakat Indonesia, adalah sebuah suara keberanian di tengah kebungkaman massal atas penindasan hak-hak asasi manusia. Itulah Munir sebagai figur publik, yang diakui sebagai seorang tokoh nasional, bahkan internasional, di bidang pembelaan HAM. Buku ini mengisahkan sisi-sisi Munir di ranah privat, yang jarang diketahui umum.
Lewat penelusuran informasi unik dari keluarga, istri, dan sahabat-sahabat, pengarang menampilkan Munir apa adanya. Bagaimana peran ayah-ibu, kakak-kakak, lingkungan, sekolah, guru, istri, anak-anak, dan sahabat-sahabatnya dalam membentuk kepribadian Munir. Lewat buku ini, Munir seolah-olah hidup kembali di tengah kita untuk menyalakan lagi api keberanian itu.
● Pekerjaan paling berat adalah mengubah kultur ketakutan ... Saya sangat ingin, orang-orang sadar bahwa problem masyarakat Indonesia, agar berubah menjadi kritis, adalah adanya rasa takut. Kita harus membongkar rasa takut itu hingga ke akar-akarnya. Ini adalah sebuah energi kalau kita mau membangun sistem masyarakat yang dinamis, merdeka, jujur terhadap sesama. Karena, ketakutan itu biasanya mengakhianati ....
● Pas kuliah, aku gabung dengan HMI. Zaman itu aku militan sekali pro-Soeharto. musuhku anak-anak gerakan, sampe aku bersenjata lho. Aku bawa clurit ke kampus, berantem. Aku anggap itu perang agama ... melawan orang-orang anti-Soeharto di kampus tahun 80-an
● Cinta dan perkawinan itu bukan soal fisik, tapi kebenaran dalam kejujuran menemukan kesesuaian. jangan berdoa untuk dapat jodoh tapi berdoalah untuk kebenaran. Karena di situ cinta akan ditemukan ....
● Tuhan ada pada seberapa besar cinta kita akan kebenaran ....
● Waktu Kontras berdiri, itu ada isu-isu di baliknya. isunya aku di-back up jenderal. Sebelumnya, aku juga dituduh Yahudi, komunis, Kristen .... Terlepas dari fitnah dan pembentukan opini publik, perlu ditegaskan bahwa Kontras gak punya musuh.
Lawan Kontras sesungguhnya adalah struktur para pejabat militer lama yang nggak mau dikoreksi karena soal hak-hak asasi manusia. Intelijen gak kuanggap musuh, tentara juga bukan musuh. "Cara bertuturnya indah seperti novel. Data-datanya runtut seperti sebuah tesis, analisisnya tajam bagai sebuah kolom." -Andriani L. Soetoto, praktisi periklanan, penikmat buku.
Tebal: 292 halaman
Edisi: Soft Cover
ISBN: 978-979-433-538-3
Bahasa: Indonesia
Kategori: Biografi
Dari operasi memburu Kahar Muzakkar di Sulawesi; penumpasan G30S/PKI di RRI Jakarta, Lubang Buaya, dan Jawa Tengah; operasi tempur di Irian dan Kalimantan; hingga operasi antiteror pembajakan pesawat Garuda di Thailand, Sintong Panjaitan selalu terlibat.
Simak catatannya sebagai Panglima Kodam IX/Udayana saat Peristiwa Dili 1991, upaya membangun sistem senjata dan perlengkapan ABRI, hingga peralihan kekuasaan dari Soeharto ke BJ Habibie. Pengalaman dan pandangan Sintong Panjaitan sekitar Mei 1998 akan memperkaya khazanah riset tentang perubahan politik nasional, yang menentukan arah sejarah bangsa dan tertib regional ASEAN. Juwono Sudarsono (Menteri Pertahanan) Sebuah pustaka yang mampu menjawab teka-teki secara terang dan jelas tentang misteri yang terjadi di kalangan TNI, sehingga berguna untuk pembelajaran kita.
Atmadji Sumarkidjo (Wartawan Senior) Sangat sedikit purnawirawan TNI menulis memoar mereka sebagai prajurit tempur. Buku ini penuh dengan kisah di berbagai palagan tempur, sangat asyik dibaca dan perlu diketahui oleh generasi muda, khususnya TNI. Iswahyudi Karim SH, LLM (Pengamat Militer) Memuat hal-hal yang selama ini sangat samar-samar diketahui publik: segitiga antara BJ Habibie–Wiranto–Prabowo, kasus penculikan aktivis prodemokrasi, Peristiwa Mei 1998, dan seputar lengsernya Soeharto. Mayjen TNI (Purn) Samsudin (Komandan Pussenif 1985-1987)
Tebal: 550 halaman
Edisi: Hard Cover
Bahasa: Indonesia
Kategori: Biografi
Perempuan Berkalung Sorban , Musdah Mulia: Tak Perlu Ditarik, Jangan Gampang Marah Kalau Dikritik
Label: Artis indonesia, Film indonesia, Novel indonesia, Seni dan BudayaJakarta - Staf ahli Departemen Agama Siti Musdah Mulia tidak setuju dengan seruan boikot Film Perempuan Berkalung Sorban. Ia menilai film itu justru mengungkapkan realitas penindasan terhadap perempuan dengan mengatasnamakan agama. Musdah menilai film itu tidak perlu ditarik dari peredaran.
"Saya membenarkan film ini mengangkat realitas. Dalam prakteknya seperti itu, sebagai umat Islam kita tidak suka agama kita membelenggu perempuan, ketinggalan zaman. Tapi pada kenyataannya memang masih banyak yang seperti itu," jelas dosen UIN Syarief Hidayatullah saat diminta tanggapannya, Jumat (6/2/2009).
Musdah mengimbau umat Islam sebaiknya tidak gampang marah bila mendapat kritik atas praktek diskriminasi perempuan yang mengatasnamakan agama. Umat Islam harus jujur dan mengakui selama ini memang ada tokoh agama atau ulama yang sering mengajarkan pandangan yang salah tentang hak dan kewajiban perempuan Islam.
"Film ini melawan pandangan salah yang selama ini ada di masyarakat, seperti ajaran melarang perempuan keluar rumah. Dulunya memang banyak yang seperti itu. Jadi jangan marah kalau dikritik," tegas perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar doktor di bidang pemikiran politik Islam ini.
Musdah menilai film yang diangkat dari novel karya Abidah Al Khalieqy ini tidak perlu ditarik dari peredaran. "Nggak perlu ditarik, kalau film ini dilarang, film Islam lainnya juga. Kalau diberikan satu warna masyarakat tidak punya alternatif. Islam itu berwarna-warni," pungkasnya.
Perempuan Berkalung Sorban menceritakan perlawanan Anissa, seorang santriwati terhadap pengekangan perempuan di pesantren. Dalam film itu, Annisa berkata Islam tidak adil terhadap perempuan. Film menampilkan diskriminasi terhadap perempuan yang dilakukan ulama dengan dalih agama, seperti perempuan tidak boleh jadi pemimpin, perempuan tidak boleh naik kuda, perempuan tidak perlu berpendapat dan perempuan tidak boleh keluar rumah tanpa disertai muhrimnya. Setting film ini rentang tahun 1980-an hingga 1998.
Imam besar masjid Istiqlal Ali Mustafa Yakub menilai film itu mencitrakan Islam sangat buruk dan telah melakukan fitnah terhadap pesantren. Ia menyerukan agar film itu tidak ditonton alias diboikot.
Sumber artikel : DetikNews
Sinopsis: PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
Label: Artis indonesia, Film indonesia, Novel indonesia, Seni dan BudayaIni adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa (Revalina S Temat), seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang
Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang
Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya.
Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataan Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh
Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai.…
Apakah cinta anissa dan Khudori berakhir di pernikahan? Bagaimana hubungan Anissa dan kedua orang tuanya dan Samsudin suaminya? Apakah Anissa dapat menjadi muslimah seperti yang diinginkan orang tuanya?
Saksikan di bioskop-bioskop mulai 15 Januri 2009
Trailer klik disini.
Synopsis Film Bangku Kosong Produksi Starvision
Label: Artis indonesia, Film indonesia, Novel indonesia, Seni dan Budaya, Theme SongsGENRE : Aksi/Laga
PEMAIN : Adhitya Putri, VJ Cathy, Bella Esperance, Tities Saputra, Reza Artamevia, Piet Pagau, Keke Harun, Adi Surya Abdi
SUTRADARA : Helfi CH Kardit
PENULIS NASKAH : Aris Munandar, Helfi CH Kardit, Daniel Tito
PRODUSER : -
RUMAH PRODUKSI : STARVISION
DURASI : -
KLASIFIKASI PENONTON :
TANGGAL RILIS : 16 Nov 2006 (Ind.)
SINOPSIS :
Ibu guru Grace, menggantikan Ibu Melisa yang keluar dari sekolah Permata Putri, karena tidak tahan dengan sikap dan tingkah laku anak-anak yang begitu brutal dan semaunya terutama Destin, Nancy dan Adela yang anak Pak Widodo, penyumbang dana terbesar pada yayasan. Tidak ada seorangpun yang berani pada Adela, termasuk Ibu Janet, sang kepala sekolah.
Semenjak Ibu Grace masuk, Dinda diminta, mengisi "bangku kosong" di depan meja guru yang biasanya selalu dikosongkan. Awalnya Dinda cuma kesurupan. Namun lama-lama banyak kejadian aneh yang dilihat dan dirasakan oleh Dinda berhubungan dengan seorang gadis (Clara), mantan siswi Permata Putri yang hilang sejak 4 tahun lalu. Namun Adela, Destin, Nancy dan Ibu Grace juga mengalami hal yang ganjil.
Bersama ibu Grace, Dinda menyelidiki rahasia apa yang selama ini tersimpan di dalam "bangku kosong". Hilangnya Clara siswi yang menduduki "bangku kosong" tersebut sebelumnya, dan kematian Mila, teman baik Clara. Mampukah Dinda dan ibu Grace memecahkan misteri bangku kosong tersebut ????
WEBSITE :
Film 3 Doa 3 Cinta Dian Sastrowardoyo & Nicolas Saputra
Label: Artis indonesia, Film indonesia, Kisah Satrawan, Novel indonesia, Seni dan Budaya, Theme SongsJenis Film : Drama
Pemain : Dian Sastrowardoyo, Nicolas Saputra, Jajang C. Noer, Butet Kertaradjasa
Sutradara : Nurman Hakim
Penulis : Nurman Hakim
Produser : Nan T. Achnas, Adiyanto Sumarjono, Nurman Hakim
Produksi: IFI Dan Triximages
Homepage : http://www.3doa3cinta.com
Durasi : 114 Min
Sinopsis
Ini cerita tentang tiga sahabat, Huda, Rian dan Syahid, tiga remaja yang tinggal di pesantren di sebuah kota kecil yang terletak di daerah Jawa Tengah. Mereka punya rencana dalam hidup mereka masing-masing setelah lulus dari pesantren dan SMA sebulan lagi. Mereka memiliki sebuah lokasi rahasia, sebuah dinding tua di belakang pesantren, di mana mereka menulis harapan-harapan mereka di dinding. Hingga sebuah situasi merubah hidup mereka.
Huda (Nicholas Saputra), ingin mencari ibunya yang kabarnya berada di suatu tempat di Jakarta. Huda bertemu dengan Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo) seorang penyanyi dangdut pemula yang sangat seksi ketika di panggung dan terobsesi menjadi bintang terkenal di Jakarta. Diantara mereka tertanam benih-benih asmara.
Rian (Yoga Pratama) santri dari suatu kota besar. Dia mendapatkan sebuah kado handycam dari ibunya pada saat ulang tahunnya. Rombongan pasar malam terutama layar tancap yang kebetulan sedang singgah di desa itu membuat Rian semakin obsesif terhadap kamera.Rian ingin melanjutkan usaha Ayahnya.
Syahid (Yoga Bagus), berasal dari keluarga miskin. Ayahnya sakit keras. Syahid merencanakan sesuatu yang besar dalam hidupnya yang akan memberikan dampak bagi kedua temannya.
Bagaimana kehidupan mereka bertiga dan terwujudkah segala impian dan harapan mereka yang pernah mereka tulis di tempat rahasia itu?
Video Streaming Klik Disini
Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel yang ditulis oleh seorang novelis muda Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu , novel 411 halaman ini di kisahkan seperti novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah karya seni, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel Islami, budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain, novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat para kawula muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa.
Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya; yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Universitas Al-Azhar Mesir, dan yang satunya lagi adalah mahasiswi asal Jerman yang kebetulan juga sedang studi di Mesir. Kisah percintaan ini berawal ketika mereka secara tak sengaja bertemu dalam sebuah perdebatan sengit dalam sebuah metro (sejenis trem).
Mein Neim Ist Aisha
------------------------------
Pada waktu itu, si pemuda yang bernama lengkap Fahri bin Abdullah Shiddiq, sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman Abdul Fattah, seorang Syaikh yang cukup tersohor di seantero Mesir. kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sab'ah (membaca Al-Qur'an dengan riwayat tujuh imam) dan ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Hal ini sudah biasa dilakukannya setiap dua kali seminggu, setiap hari Ahad/Minggu dan Rabu. Dia sama sekali tidak pernah melewatkannya walau suhu udara panas menyengat dan badai debu sekalipun. Karena baginya itu merupakan suatu kewajiban karena tidak semua orang bisa belajar pada Syaikh Utsman yang sangat selektif dalam memilih murid dan dia termasuk salah seorang yang beruntung.
Di dalam metro, Fahri tidak mendapatkan tempat untuk duduk, mau tidak mau dia harus berdiri sambil menunggu ada kursi yang kosong. Kemudian ia berkenalan dengan seorang pemuda mesir bernama Ashraf yang juga seorang Muslim. Merteka bewrcerita tentang banyak hal, termasuk tentang kebencian Ashraf kepada Amerika. Tak berapa lama kemudian, ada tiga orang bule yang berkewarganegaraan Amerika (dua perempuan dan satu laki-laki) naik ke dalam metro. Satu diantara dua perempuan itu adalah seorang nenek yang kelihatannya sudah sangat lelah. Biasanya orang Mesir akan memberikan tempat duduknya apabila ada wanita yang tidak mendapatkan tempat duduk, namun kali ini tidak. Mungkin karena kebencian mereka yang teramat sangat kepada Amerika. Sampai pada suatu saat, ketika si nenek hendak duduk menggelosor di lantai, ada seorang perempuan bercadar putih bersih yang sebelumnya dipersilahkan Fahri untuk duduk di bangku kosong yang sebenarnya bisa didudukinya, memberikan kursinya untuk nenek tersebut dan meminta maaf atas perlakuan orang-orang Mesir lainnya.
Disinilah awal perdebatan itu terjadi. Orang-orang Mesir yang kebetulan mengerti bahasa Inggris merasa tersinggung dengan ucapan si gadis bercadar. Mereka mengeluarkan berbagai umpatan dan makian kepada sang gadis, dan ia pun hanya bisa menangis. Kemudian Fahri berusaha untuk meredakn perdebatan itu dengan menyuruh mereka membaca shalawat Nabi karena biasannya dengan shalawat Nabi, orang Mesir akan luluh kemarahannya dan ternyata berhasil. Lalu ia mencoba menjelaskan pada mereka bahwa yang dilakukan perempuan bercadar itu benar, dan umpatan-umpatan itu tidak layak untuk dilontarkan.
Namun apa yang terjadi, orang-orang Mesir itu kembali mrah dan meminta Fahri untuk tidak ikut campur dan jangan sok alim karena juz Amma saja belumtentu ia hafal. Kemudian emosi mereka mereda ketika Ashraf yang juga ikut memaki perempuan bercadar itu, mengatakan bahwa Fahri adalah mahasiswa Al-Azhar dan hafal Al-Qur'an dan juga murid dari Syaikh Utsman yang terkenal itu. Lantas orang-orang Mesir itu meminta maaf pada fahri. Fahri kemudian menjelaskan bahwasanya mereka tidak seharusnya bertindak seperti itu karena ajaran Baginda Nabi tidak seperti itu. Lalu ia pun menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap kepada tamu apalagi orang asing sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Mereka pun mengucapkan terima kasih pada fahri karena sudah megingatkan mereka.
Sementara itu, si bule perempuan muda, Alicia, sedang mendengarkan penjelasan tentang apa yang terjadi dari si perempuan bercadar dengan bahasa Inggris yang fasih.Kemudian Alicia berterima kasih dan menyerahkan kartu namanya pada Fahri.
Tak berapa lama kemudian metro berhenti dan perempuan bercadar itupun bersiap untuk turun. Sebelum turun ia mengucapkan terima kasih pada Fahri karena sudah menolongnya tadi. Akhirnya mereka pun berkenalan. Dan ternyata si gadis itu bukanlah orang Mesir melainkan gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Ia bernama Aisha.
Maria, Gadis Koptik yang Aneh
---------------------------------------------
Di Mesir, Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia, yaitu Saiful, Rudi, Hamdi dan Misbah. Fahri sudah tujuh tahun hidup di Mesir. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi tempat tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lantai atas ditempati oleh sebuah keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan dua orang anak mereka - Maria dan Yousef. Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara keluarga Fahri (Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang sangat baik.
Di Mesir, bukanlah suatu keanehan apabila keluarga Kristen koptik dan keluarga Muslim dapat hidup berdampingan dengan damai dalam masyarakat. Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Maria adalah seorang gadis Mesir yang manis dan baik budi pekertinya. Kendati demikian, Fahri menyebutnya sebagai gadis koptik yang aneh, karena walaupun Maria itu seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran dengan baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya. Ia hafal surat Al-Maidah dan surah Maryam. Fahri juga baru mengetahuinya ketika mereka secara tak sengaja bertemu di metro. Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri dkk. Bahkan ketika Fahri jatuh sakit pun keluarga ini jugalah yang membantu membawa ke rumah sakit dan merawatnya selain keempat orang teman Fahri. Apalagi Maria, dia sangat memperhatikan kesehatan Fahri. Keluarga ini juga tidak segan-segan mengajak Fahri dkk untuk makan di restoran berbintang di tepi sungai Nil,kebanggaan kota Mesir, sebagai balasan atas kado yang mereka berikan.
Pada waktu itu Madame Nahed berulang-tahun dan malam sebelumnya Fahri dkk memberikan kado untuknya hanya karena ingin menyenangkan hati beliau karena bagi Fahri menyenangkan hati orang lain adalah wajib hukumnya. Setelah makan malam, tuan dan nyonya Boutros ingin berdansa sejenak. Madame Nahed meminta Fahri untuk mengajak Maria berdansa karena Maria tidak pernah mau di ajak berdansa. Setelah tuan dan nyonya Boutros melangkah ke lantai dansa dan terhanyut dengan alunan musik yang syahdu, Maria pun memberanikan diri mengajak Fahri untuk berdansa, namun Fahri menolaknya dengan alasan Maria bukan mahramnya kemudian menjelaskannya dengan lebih detail. Begitulah Fahri, ia selalu berusaha untuk menjunjung tinggi ajaran agama yang dianutnya dan selalu menerapkannya dalm kehidupan sehari-hari.
Si Muka Dingin Bahadur dan Noura yang Malang
----------------------------------------------------------------------
Selain bertetangga dengan keluarga Boutros, Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perangainya berbanding 180 derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur yang terkenal dengan julukan si Muka Dingin karena ia selalu berperangai kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura.
Bahadur dan istrinya mempunyai tiga orang putri, Mona, Suzanna, dan Noura. Mona dan Suzanna berkulit hitam namun tidak halnya dengan Noura, dia berkulit putih dan berambut pirang. Hali inilah ang membuat Noura dimusuhi keluarganya yang pada akhirnya membuat dirinya tercebur kedalam penderitaan yang amat sangat. Bahadur mempunyai watak yang keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang selalu menjadi sasaran kemarahannya. Dan kedua orang saudaranya yang juga tidak menyukai Noura mengambil kesempatan ini untuk ikut-ikutan memaki dirinya.
Sampai tibalah pada suatu malam yang tragis dimana Bahadur menyeret Noura ke jalanan dan punggungnya penuh dengan luka cambukan. Hal ini sudah sering terjadi, namun malam itu yang terparah. Tak ada satu orang pun yang berani menolong. Selain hari sudah larut, Bahadur juga dikenal amat kejam. Akhirnya, karena sudah tak tahan lagi melihat penderitaan Noura, Fahri pun meminta bantuan Maria melaui sms untuk menolong Noura. Awalnya Maria menolak karena tidak mau keluarganya terlibat dengan keluarga Bahadur. Namun setelah Fahri memohon agar Maria mau menolongnya demi kecintaan Maria terhadap Al-Masih, Maria akhirnya luluh juga. Jadilah malam itu Noura menginap di rumah keluarga Boutros. Malam ini jualah yang akhirnya menghantarkan Fahri ke dalam penderitaan yang amat sangat dan juga membuatnya hampir kehilangan kesempatan untuk hidup di dunia fana ini.
‘Film Horor’ adalah sebuah konsep film Scary Movie
Label: Artis indonesia, Film indonesia, Novel indonesia, Seni dan Budaya, Theme Songs
Jenis Film : Comedy
Pemain : Angie Virgin, Sheila Marcia, Andhika Gumilang, Reza Rahadian, Cut Memey, Ferry Irawan
Sutradara : Toto Hoedi
Produser : Shankar Rs B.Sc
Produksi : Indika Entertainment
Sinopsis
‘Film Horor’ adalah sebuah konsep film Scary Movie Versi Indonesia yang akan mengetengahkan parodi dari beberapa film-film horor Indonesia dan film-film horor International lainnya yang telah meraih box office. Selain itu, “Film Horor” juga akan menyajikan parodi dari kejadian-kejadian faktual yang pernah menjadi hot issue, baik dari kalangan politikus, selebritis maupun dunia perfilman Indonesia.
‘Film Horor’ merupakan film Scary Movie versi Indonesia. Melalui Indika mencoba memberikan alternatif baru bagi para penggemar film. Selain itu, dalam film menmpilkan reuni para hantu terkenal Indonesia paling lengkap dan komplit.
Film yang direkomendasikan kepada para ibu hamil, penderita sakit jantung dan orang sakit hati ini akan digarap oleh Toto Hoedi. ‘Film Horor’ garapan Toto Hoedi ini selain mampu memenuhi selera pasar karena temanya baru dan unik, juga kaya akan permainan teknis effect yang mampu memacu adrenalin penonton sekaligus menciptakan suasana mencekam.
‘Film Horor’ sendiri berkisah tentang sekelompok mahasiswa jahil, yaitu Beni, Dani dan Asto yang saling bertaruh dengan target meniduri Mala, seorang mahasiswi cantik di kampus. Namun sayang, tanpa disengaja Mala tewas mengenaskan ditangan mereka. Tapi anehnya, jasad Mala lenyap tidak pernah ditemukan. Dan mulai saat itu malapetaka mengerikan pun kerap menghantui mereka. Penasaran dengan “Film Horor” ? Jangan lewatkan pemutarannya di bioskop seluruh Indonesia pada 29 November 2007 mendatang.